Sunday, May 9, 2010

Parese

Hari jumat siang, ketika sedang bersurfing ria di dalam forum kebanggaan, YUI-Indo.com, ada member yg bertanya pada ku mengenai masalah kesehatan temanny. Dia banyak bertanya ini-itu, hingga dia bertanya tentang suatu kasus "klo ada orang yang mengalami kecelakaan, jatuh dari kereta bayi ketika masih bayi. Akibat jatuh dari kereta, si bayi tidak bisa menutup mata kiriny dengan sempurna. Oleh, orang tua hanya di bawa ke dokter mata dan tidak ada masalah pada mata. Bayi pun bertambah besar, selain mata yang tidak bisa menutup dengan sempurna, bibir orang itu menjadi mencong ke kanan. Hingga berumur 19 tahun tidak pernah pergi ke dokter". Nah. temanku ini bertanya-tanya tentang kelainan itu, hingga sampai ku bilang klo orang itu terjadi kerusakan pada nervus 7 yaitu nervus fasialis yang berperan pada otot-otot wajah dan kelainan itu disebabkan oleh trauma maka saraf yang rusak akan sulit sembuh karena saraf mempunyai daya regenerasi yang sangat lemah.Kemudian, setalah ku jelaskan hal ini teman ku berhenti untuk bertanya.
Keesokan hariny, ketika kembali online di forumku. Ku menyadari ada yang berubah dari temanku itu. Di siggyny ada tulisan terakhirku, langsung ku PM dia untuk bertanya apakah kasus itu sebenarny adalah dia. Ternyata itu memang hal yang terjadi pada dia. Langsung ku minta maaf klo ada tulisanku yang salah.
Ketika malamny ku OL, dia curhat tentang beban hidupny akan kelainan yang terjadi pada diriny dan gimana respon orang disekitarny terhadap kelainan yang diderita dia.
Yang ku ga habis pikir, dari tulisan dia. Sepertiny orang tua dia juga ikut merendahkan dia akan kelainan yang diderita.
Menurutku kelainan yang diderita olehny, akan sulit di obati hingga sembuh. Saat ini, dia sudah berobat ke dokter ahli saraf, tapi hanya diberikan vitamin untuk saraf  dan tidak dianjurkan untuk fisioterapi.
Mungkin sang dokter sudah mengira akan sulit menyembuhkan kelainan yang diderita temanku. Sehingga pengobatan yang diberikan hanya paliatif, dan terlihat hanya memelihara temanku sebagai pasien abadi.
Memang benar, kasus teman ku ini kesembuhanny bisa dibilang dibawah 10%. Karena kelainan yang disebabkan trauma itu sudah berlangsung 19 tahun tanpa penanganan medis. Padahal, orang yang terkena stroke bila telat dilakukan penanganan medis maka gejala sisa dari stroke akan terus ada.
Jadi, menurutku, temanku ini harus bisa menerima keadaan pada diriny dan tidak merasa rendah diri terutama terhadap ejekan orang lain.
Sekali lagi, hal ini akan sulit bagi temanku apalagi dia seorang wanita dan wajah merupakan sinar kecantikan wanita.
Hmmm...
Memang sulit masalah yang dihadapi oleh temanku itu. Ku sebenarny juga menyarankan untuk dia ikut melakukan fisioterapi pada wajahny disamping terus minum obat dari dokter yang mungkin usaha untuk sembuh akan memakan waktu yang sangat lama, bahkan bisa bertahun-tahun.
Gimana lagi cara agar temanku itu selalu bisa tegar dalam menjalani hidupny...
Mungkin hanya Tuhan yang tahu cara menolong dia...
Semoga Tuhan akan selalu menyayangi dia...

No comments:

Post a Comment