Monday, August 4, 2014

Aku dan Dia



Tepat tengah malam, dimana waktu, hari bahkan harapan berganti. Tanggal 4 Agustus 2014 merupakan tanggal yang istimewa untuk Aku dan Dia. Delapan belas bulan yang lalu, tepatnya tanggal 4 Februari 2013, merupakan tanggal dimana Aku menyatakan perasaan yang terpendam pada Dia, calon Ibu dari anak-anakku. Kita berdua sudah merencanakan membawa hubungan kami ke jejang lebih tinggi, bersama membangun maghligai rumah tangga serta mengarungi biduk kehidupan bersama hingga maut memisahkan kita berdua. 

          Sejak awal hingga saat ini, banyak hal yang berubah dari Dia. Saat pertama kali Aku menjalin hubungan, Dia mengatakan kalau Dia orangnya cuek, tidak perhatian, tidak suka dandan. Namun sekarang Dia justru lebih perhatian terhadapku, lebih mudah cemburu, dan lebih romantis.Semua perubahan itu membuat Aku bahagia. Tapi kalau hobi ngambeknya sedang muncul cukup membuat kepalaku pusing juga. Saat ini Dia pun mulai belajar masak terutama setelah Aku komentari masakannya. Pernah Dia mencoba memasak sop untukku, ketika sop sudah jadi dan Aku mencicipinya. Aku heran rasanya sop yang seharusnya gurih dan segar tiba-tiba berubah menjadi pedas. Ternyata, Dia menambahkan beberapa potong cabai. Aku cukup heran dan mau tertawa mengetahui hal tersebut. Dari awal itu hingga saat ini, Dia mulai belajar untuk memasak. Sudah banyak masakan yang aku minta telah dibuat oleh Dia dan rasanya cukup enak. 

            Perubahan Dia yang terbaru saat ini adalah mulai suka dandan. Aku sejujurnya tidak mempermasalahkan kalau Dia tidak berdandan. Justru Aku tidak suka bila seorang cewek berdandan terlalu berlebihan, seakan ingin menutupi wajah aslinya. Untuklah Dia berdandan hanya seperlunya tidak berlebihan. Aku sangat menyukai cara Dia dandan dan membuatnya tambah cantik dan makin manis. Tapi Aku maunya Dia dandannya hanya untuk Aku, dan kalau pergi mengajar atau kuliah tidak perlu dandan cukup bedak dan lipbalm saja biar tidak ada cowok lain yang menaksir Dia.

          Perubahan dan pengorbanan telah banyak dilakukan Dia untuk Aku. Sedangkan apa yang telah Aku lakukan tidak sebanding dengan yang telah Dia perbuat untukku. Aku hanya berusaha sekuat tenaga membuat senyum dibibirnya selalu mengembang cerah dan manis. Tidak ada air mata kesedihan yang jatuh dari pelupuk matanya. Serta berusaha menjadi sosok suami yang terbaik untuk dia. Namun apa yang telah Aku lakukan masih jauh dari kata cukup, masih perlu ditingkatkan dan Aku masih dalam usaha itu.

Selamat 18 bulanan sayangku tercinta, adindaku tersayang.
Semoga perasaan yang tertaut diantara Kita semakin kuat dan abadi.
Semoga segala rencana dan impian yang telah Kita pupuk dapat berbuah dengan manis. 
Terima kasih segala curahan cinta dan kasih sayang untukku.
Terima kasih telah menjadi tumpuan dan penambah semangat hidupku.
Aku sangat sayang denganmu, selalu cinta denganmu, selalu rindu denganmu, selalu ingin menjadi pelindungmu, menjagamu dan memelukmu berikan kehangatan asmara antara Kita.
I love you
Aishiteru
Wo ai ni
Je t'aime
Sarang haeyo
Ich liebe dich
Aku tresno karo kowe

Semoga bulan Desember dapat berlangsung dengan baik, dan bulan April menyempurnakan semuanya..

Aamiin Ya Rabb....


      with love
TP-NV


No comments:

Post a Comment