Sudah satu tahun lebih, Aku tidak meng-update isi blogku dikarenakan kesibukan yang telah banyak menyita waktu dan tidak adanya ide yang untuk dicurahkan. Tapi kali, masih dalam nuansa Hari Raya Idul Fitri, akan aku ceritakan berbagai makanan yang aku cicipi saat berlebaran di Solo di rumah Eyang Putri. Sebelumnya, aku ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Perjalanan mudikku ke Solo dari Jakarta, untuk lebaran tahun ini mencatat rekor terbaru yakni 36 jam perjalanan. Berangkat dari Jakarta jam 3 pagi hari Sabtu, sampai di Solo jam 2 siang hari Minggu. Sampai di Solo, Aku membeli ketupat tahu yang berjualan dekat rumah Eyang Putri. Menurutku rasanya enak dan menyegarkan meski sedikit terlalu manis untukku.
Hari kedua lebaran, pagi-pagi Aku dan keluarga berniat untuk makan sate kambing didaerah kelurahan Gatak depan Puskesmas Gatak. Nama warungnya adalah "Sate Kambing Bu Bani". Sate kambing ini adalah sate kambing yang wajib Aku makan bila pulang ke Solo. Tempatnya tidak terlalu jauh dari rumah Eyang Putri hanya 10 menit naik mobil. Pagi itu aku pesan sate kambing dan tongseng kambing. Sate kambingnya terkenal empuk dan tidak bau prengus. Kalau datang sedikit kesiangan pasti sudah antri panjang.
Siang harinya setelah mendatangi rumah-rumah saudara, Aku ingin makan bakmi jawa. Bakmi jawa tidak jauh beda dengan bakmi rebus lain. Namun menurut Aku ada rasa yang membedakan bila dibandingkan dengan bakmi lain adalah bakmi jawa banyak diberikan sayur-sayur seperti wortel, sawi dan kubis, serta diberikan juga potongan daging ayam. Dan yang paling mencolok adalah bakminya "nyemek", jadi bakminya itu lembek namum bumbu merasuk hingga ke dalam bakmi dan tidak membuat "neg". Aku makan bakmi jawa di daerah pasar Delanggu, "Bakmi Bu Tatik". Aku pesan bakmi jawa dan bakmi goreng. Rasanya cukup enak meski tempatnya agak kecil. Sebenarnya bakmi jawa favoritku ada di kota Solonya, "Bakmi Pak Dul". Tapi baru buka malam hari dan Aku pun tidak ada waktu untuk mencicipinya.
Hari Ketiga Lebaran, Aku sekeluarga renacananya mau ke Karanganyar untuk datang ke arisan keluarga dari pihak Bapak. Namun paginya Aku ingin sarapan soto terlebih dahulu. Aku pilih makan soto daging "Triwindu". Soto ini sudah ada sejak tahun 1939 dan menurutku ini adalah soto terenak seantero Solo dan salah satu makanan yang wajib Aku makan bilang mudik ke Solo. Soto Triwindu mempunyai daging yang empuk dan kuah soto yang jernih dan menyegarkan. Sehingga cocok untuk sarapan pagi. Soto Triwindu berada dekat daerah Mangkunegaran dan jam 6 pagi sudah buka dan ramai orang ingin makan soto tersebut.
Hari keempat lebaran, Aku kembali ke Jakarta. Dari rumah Eyang Putri Kami berangkat selepas Sholat Subuh. Biasanya Aku terbiasa sarapan dijalan. Pagi itu pilihan jatuh pada soto daging kembali. Kali ini Aku makan soto daging di daerah Boyolali, "Soto Seger Mbok Giyem" namanya. Karena tidak hanya menjual soto daging, tapi juga soto ayam. Namun yang menjadi favorit adalah soto daging. Dibandingkan soto Triwindu, soto Seger ini menempati urutan kedua menurutku. Karena rasa kuah soto dan rasa dagingnya jauh lebih enak soto Triwindu. Oleh karena itu harganya pun lebih murah dibandingkan soto Triwindu.
Demikian berbagai makanan yang telah aku makan selama mudik tahun ini dan aku rekomendasi untuk pembaca blogku mencobanya juga. Aku jamin pembaca blogku akan menjadikan salah satu makanan yang telah ditampilkan menjadi makanan favoritnya.
Adieeu~
No comments:
Post a Comment