Saturday, September 22, 2012

Orb, Sebuah Fisik atau Mistik

Orb merupakan istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan sebuah bentuk lingkaran transparan yang muncul pada sebuah gambar foto. Istilah orb ini terkenal karena dianggap sebagai suatu bentuk penampakan atau pertanda akan kemunculan makhluk metafisika. Namun orb dalam bidang fotografi dikenal sebagai backscatter, hanyalah berupa anomali optik semata yang terbentuk dari cahaya lampu kilat kamera yang yang terpantul kembali ke lensa kamera akibat menabrak partikel kecil tidak terlihat pada kondisi normal (debu, titik air, atau benda asing didepan lensa). Bahkan banyak percobaan yang dilakukan untuk membuktikan anggapan tersebut dan telah terbukti orb dapat tercipta. Namun ada ketentuan untuk menciptakan sebuah orb. Pertama yaitu menggunakan kamera kompak atau ultra-kompak yang terdapat lampu kilat seperti pada kamera digital. Kedua, menggunakan lampu kilat setiap mengambil foto. Jadi berdasarkan percobaan itu dikarenakan sudut cahaya dari lampu kilat dengan lensa kamera sangat kecil sehingga mengakibatkan cahaya yang menabrak partikel akan dipantulkan kembali ke lensa. Oleh karena itu foto-foto penampakan orb banyak dihasilkan dari kamera digital.

     Terlepas orang percaya dengan teori yang mana, menurutku pribadi orb itu adalah suatu energi sisa dari seseorang yang telah meninggal dunia dan energi itu harus tidak boleh jauh dari bagian tubuh dari orang yang meninggal itu. Maksudnya, penampakan orb akan ikut berpindah tempat jika bagian tubuh orang yang meninggal itu ikut dipindahkan. Namun bila ada bagian yang tertinggal baik itu darah sekali pun makan orb tidak akan berpindah tempat. Tapi teori yang aku kemukakan hanya berdasarkan pengamatan dan opini belaka.

     Mungkin para pembaca akan nganggap bahwa teoriku hanya pepesan kosong belaka, namun itulah yang aku bisa ambil kesimpulan mengenai  fenomena orb. Aku mengenal pertama kali istilah orb ketika masih dibangku kuliah. Dosenku, dr. Djaja S.Atmadja, SpF, PhD, SH, DFM, menceritakan pengalaman beliau ketika mengidentifikasi korban tsunami di Aceh. Ketika itu beliau hanya asal memotret kumpulan jenazah para korban tsunami, tak disangka hasil fotonya terdapat penampakan orb. Ketika itu beliau berfikir hanya efek cahaya saja, sama seperti teori fotografi tentang orb. Tapi ketika terjadi bencana tsunami di Padang, beliau kembali ikut dalam proses identifikasi korban, dalam proses itu beliau dibantu oleh mahasiswa kedokteran dari Universitas Andalas. Jenazah korban tsunami Padang itu awalnya dikumpulkan dalam satu ruangan, lalu beliau mengatakan pada mahasiswa untuk memotret ruangan yang penuh jenazah itu dengan kamera digital. Beliau pun ikut memotretnya. Dan hasilnya adalah semua kamera digital yang memotret ruangan itu menampilkan bentuk orb yang banyak. Kemudian semua jenazah para korban dipindahkan dari ruang tersebut, lalu beliau kembali mengajak mahasiswa untuk kembali memotret ruangan tersebut dan hasilnya adalah semua kamera tidak menampilkan penampakan dari orb. Jadi menurut beliau, orb adalah suatu energi sisa dari para korban tersebut. 

     Mungkin pembaca berpikir ini hanya bualan, tapi untuk diketahui dr.Djaja adalah seorang ahli DNA dan satu-satunya orang Indonesia yang analisis DNAnya diakui oleh Amerika dan Eropa. Jadi bisa dibilang, orang yang sangat ilmiah seperti beliau masih mengakui akan adanya hal-hal yang mungkin sulit dijelaskan secara ilmiah dan logika.

     Sejak cerita beliau mengenai orb, aku memutuskan untuk berburu orb. Namun sejak pertama kali aku menggunakan kamera digital, belum pernah sekali pun hasil gambar yang aku potret terdapat penampakan orb. Kemudian aku mendapatkan tugas untuk PTT di Pulau Morotai selama satu tahun (Mengenai PTT di Pulau Morotai bisa dilihat disini). Pulau Morotai yang berasal dari kata moro, menurut istilah penduduk setempat moro mempunyai arti jin atau makhluk halus. Dengan mengetahui arti nama tersebut aku mulai berpikir mungkin di pulau inilah aku akan merasakan pengalaman bertemu jin atau sebangsanya untuk pertama kalinya dalam hidupku. Memang banyak sekali urban legend yang beredar di masyarakat Pulau Morotai. Tak sampai sebulan aku telah mendengar kalau salah satu bidan PTT yang tinggal di desa transmigrasi yang cukup jauh dan akses jalannya cukup sulit, diganggu dengan penampakan-penampakan yang menyeramkan. Sampai bidan tersebut pulang ke Jawa tanpa pamit terlebih dahulu.

     Mendengar cerita tersebut aku mulai penasaran untuk melihat bagaimana kondisi rumah yang ditinggali dan ingin sekali memotret keadaan rumah itu dengan harap akan muncul penampakan didalam gambar foto. Namun baru sebulan kemudian aku berkesempatan ke desa transmigrasi tersebut sekaligus memberikan pelayanan kesehatan. Setelah selesai urusan pelayanan, aku minta di antar ke rumah tempat tinggal bidan yang melarikan diri itu. Ternyata rumahnya hanya berupa rumah papan yang kayu-kayunya sudah mulai lapuk dan dimakan rayap. Ketika masuk ternyata cukup gelap, karena sumber sinar hanya dari pintu tempatku masuk. Mulailah aku memotret setiap ruangan yang ada. Hasil foto yang aku dapat tidak menunjukkan adanya penampakan apapun. Kemudian terpikir olehku untuk memotret langit-langit rumah itu. Ternyata aku mendapatkan penampakan orb pertamaku. Untuk informasi selama memotret di dalam rumah, aku menggunakan lampu kilat karena pencahayaan dalam rumah itu sangatlah kurang.


     Sekarang satu pertanyaan muncul, apakah dengan menemukan penampakan orb dalam gambar fotoku bisa menjadi bukti bahwa didalam rumah itu memang dihuni oleh makhluk metafisika atau orb yang aku dapatkan hanyalah iluminasi cahaya semata? Terserah pembaca untuk memutuskan. Tapi bagiku, orb yang aku dapat adalah menjadi bukti bahwa didalam rumah itu memang terdapat energi sisa milik seseorang yang meninggal. Tapi apakah energi itu bisa menciptakan sosok makhluk yang menyeramkan. Menurutku, orb yang berisi energi itu dipakai oleh makhluk lain, seperti jin untuk menampakkan diri dan meniru wujud orang yang telah meninggal dunia. Dalam agama Islam pun telah dijelaskan bahwa ada makhluk lain yang tinggal berdampingan dengan manusia meski mempunyai dimensi yang berbeda. Jadi berdasarkan konsep tersebut mungkin saja bidan yang dulu tinggal di rumah itu melihat penampakan makhluk metafisika, namun untuk dalam usaha menampakkan diri itu memerlukan energi yang diambil dari orb yang ada disekitar rumah itu.

     Aku juga mempunyai foto lain yang menampakkan gambaran orb, namun gambar orb yang aku dapat tidaklah sengaja untuk dicari. Dan gambaran orb yang aku dapat berada di aliran sungai yang mungkin saja ini lebih mengarah pada teori fotografi. Tapi hanya pada aliran sungai disitu saja aku menemukan gambaran orb, tidak di aliran sungai yang lain didekatnya.


     Itulah beberapa foto mengenai orb yang aku dapat. Soal apakah orb benar merupakan penampakan makhluk metafisika atau hanyalah iluminasi cahaya hasil pantulan dari lampu kilat yang tertangkap kamera. Itu semua kembali ke pembaca masing-masing untuk percaya dan yakin pada teori yang dipilih. Karena menurutku misteri penampakkan orb belumlah 100% terpecahkan, meski sudah ada percobaan secara ilmiah yang dilakukan. Karena berdasarkan pengalamanku di rumah bidan itu, kenapa hanya pada satu lokasi saja penampakkan orb muncul, dan tidak muncul di ruangan lain di rumah itu.


Adieu~

    

No comments:

Post a Comment